Showing posts with label adventure. Show all posts
Showing posts with label adventure. Show all posts

Thursday, October 17, 2024

Gunung Rinjani akan Terapkan Aturan Zero Waste pada 2025

 

Seorang Porter di Gunung Rinjani, berjalan membawa logistik peralatan dan perbekalan di Jalur Pendakian Sembalun.
(Foto Dokumentasi Zero Waste Adventure)

TAMAN Nasional Gunung Rinjani (TNGR) berencana akan menerapkan aturan pendakian 'Zero Waste' mulai tahun 2025 mendatang. Aturan tersebut akan bertahap diberlakukan untuk menekan angka timbulan sampah di kawasan Gunung Rinjani.

Rencana penerapan aturan 'Zero Waste' tersebut merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Rinjani Bebas Sampah, yang dideklarasikan di Sembalun, pada 3 September 2024. 

Thursday, October 10, 2024

Fenomena Mendaki Tektok yang Meresahkan


Foto: Dokumentasi pribadi / www.zerowasteadventures.com

BEBERAPA waktu terakhir ini sedih sekali melihat banyaknya berita pendaki yang mengalami kejadian membahayakan saat melakukan pendakian tektok.

Kasus Naomi Daviola  misalnya yang tersesat 3 hari saat ikut pendakian tektok di Gunung Slamet (alhamdulillah sudah ditemukan). Atau kasus Akram yang hipotermia dan kelaparan ditinggalkan timnya saat mendaki tektok Gunung Bawakaraeng (alhamdulilah sudah di-rescue). 

Dua contoh kecil, dari banyak lainnya kejadian di dunia pendakian. Belum lagi jika membahas kejadian kecelakaan seperti jatuhnya pendaki di jalur pendakian Gunung Rinjani yang dalam bulan Oktober ini saja terjadi dua kali, dimana satu meninggal dunia.

Monday, July 1, 2024

Zero Waste Adventure Camp 2024 : Taman Nasional Gunung Merbabu

 


Lima tahun sejak digelar pertama kali pada 2019 lalu, akhirnya Zero Waste Adventure Camp bisa kembali digelar pada 2024. Terhantam pandemi, hingga akhirnya tidak bisa rutin digelar setiap tahun, Zero Waste Adventure Camp 2024 terlaksana dengan sangat istimewa karena menjadi bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.

Tuesday, August 18, 2020

Protokol Pendakian New Normal (Referensi Panduan APGI)



APA percakapan khas yang paling kamu ingat saat mendaki gunung? Percakapan khas yang paling saya ingat, dan juga tidak jarang saya lontarkan adalah "masih jauh ga?".

Ada banyak percakapan-percakapan khas yang mewarnai kegiatan mendaki gunung. Mulai dari "puncak masih jauh ga?", "semangat mas/mba,", "Istirahat di depan ya,", "Dari mana mas/mba?", "Di atas rame ga?", atau bahkan sampai percakapan khas menjurus pdkt seperti "akun instagramnya apa mba?".

Pasca Pandemi virus corona, sepertinya akan ada sebuah percakapan khas baru dalam kegiatan pendakian. Salah satunya adalah: "1 meter, 1 meter, jaga jarak,".

Monday, August 10, 2020

Kompor Spirtus untuk Alternatif Bahan Bakar Minim Sampah | Zero Waste Adventure

FOTO: DOK Pribadi Zero Waste Adventure


AKHIR pekan di awal Agustus 2020 jadi kali pertamanya saya kembali menjajal trek hiking, sejak Pandemi Corona mengubah dunia. Berdua dengan seorang teman, saya memutuskan untuk pergi camp semalam, dan trekking ringan keesokan harinya.

"Ini spirtusnya cukup gitu," tanya teman saya, melihat spirtus yang saya bawa dalam botol 500 ml hanya terisi 3/4 bagian.

"Cukup,"

Sunday, June 7, 2020

Bersepeda, 'Green Recovery' Pandemi Virus Corona



SEJAK pandemi virus corona membatasi kebebasan bergerak, belanja ke pasar jadi kegiatan yang paling saya nanti-nantikan. Jadwal belanja yang saya batasi jadi seminggu sekali (biasanya bisa tiga atau empat hari sekali), membuat setiap kali waktu belanja ke pasar betul-betul saya nikmati. Kesempatan jalan-jalan, dan cuci mata mengobati kebosanan di rumah aja.

Dua bulan terakhir ini, belanja ke pasar juga saya buat menjadi lebih "lama", caranya dengan naik sepeda.

Sunday, May 31, 2020

Tips Zero Waste Adventure: Menjaga Kebersihan Saat Bertualang

Foto: DOK Zero Waste Adventure

ARTIKEL ini saya tulis setelah beberapa waktu yang lalu, seorang kawan bertanya dalam sebuah obrolan tetang isu kebersihan saat berkegiatan di alam bebas. Bagi saya isu ini menarik, karena selain bagaimana kaitannya menjaga kebersihan dalam perspektif zero waste, juga bagaimana kaitannya dengan masa depan dunia petualangan pasca-pandemi virus corona.

Wednesday, March 4, 2020

Sampah Plastik dalam Diklatsar Mapala, dan Bagaimana Menyelesaikannya




SEMILIR bau parafin terbakar seperempat bagian, dari bawah misting nasi yang nampak sedikit gigih. Di bawah topi rimba, wajah-wajah bersembunyi dari terik. Carrier-carrier dengan noda lumpur rebah saling bersandar, menanti pundak-pundak siap kembali berpeluh setelah makan siang.  

Sebuah pemandangan khas dari Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), Sispala (Siswa Pencinta Alam), maupun organisasi-organisasi pencinta alam lainnya.

Tuesday, June 13, 2017

Kelahiran Pertama!




"Hai.. Selamat pagi!
Selamat ya atas terbit bukunya
Boleh aku pesan dan bole tau harganya per piece?
Salam, Janti" 

Sebuah pesan masuk di akun Line saya pagi itu. Dengan posisi badan masih berbaring di balik selimut, dan mata memicing digelayuti kantuk saya mencoba membaca pesan itu baris demi baris. Janti? tunggu dulu...

Friday, October 28, 2016

Adventure is a Statement


Sore di jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur itu ramai dengan sejumlah anak laki-laki yang hanya berbalut celana pendek. Tubuh dengan warna kulitnya yang coklat matang, terlihat basah dan sudah sedikit kedinginan.

Mereka berdiri di tepi jembatan, bergantian melompat ke sungai Citarum. Arus sungai sore itu sedang deras-derasnya, tapi dasar akamsi (anak kampung sini), mereka dengan mudahnya berenang menepi memotong arus. Begitu terus mereka lakukan berulang-ulang, hingga senja datang.

Itu pemandangan yang dulu sering saya lihat jika tengah menyambangi Sungai Citarum, Kampung Cisameng, Desa Rajamandala,  Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Anak-anak desa disana memang tidak diragukan kehandalannya dalam berenang.

Monday, August 1, 2016

Kemping Nol Sampah : Danau Buyan


Danau Buyan. 
Empat hari sebelum memasuki bulan puasa, awal Juni 2016 lalu, saya menyambangi Bali. Nggak berencana liburan kesana sebelumnya sih, tapi setelah berjanji untuk menyempatkan ketemu dengan Monica (IG : @girlforacleanworld) akhirnya dijadwalkanlah kami bertemu di Bali awal Juni.

Pertemuan kami di kota dengan semerbak dupa di tiap penjuru kota itu, ngga seperti liburan di Bali pada umumnya. Ngga panas-panasan di pantai, atau sekedar pergi ke spot-spot fenomenal di Bali. Kami bertiga bertemu untuk pertama kali, dengan kemping bersama di Danau Buyan, daerah Bedugul, Bali. Lokasinya yang berada di ketinggian dan cuaca sejuk bersemilir udara dingin, membuat saya merasa tidak berada di Bali.

Sebelum berangkat ke Bali, Saya sudah membekali diri dengan beras, telur asin, dan senjata perbumbuan andalan : gula, garam, merica, dan bawang-bawangan. Perbekalan ini saya bawa dari rumah, supaya ngga ribet mencari yang non kemasan di bali. Kemudian untuk perbekalan makanan lainnya, kami beli di Bali.

Wednesday, April 20, 2016

Perempuan, Penebar Virus Perubahan

Perbekalan Nol Sampah, Edisi Kartinian
Situ Gunung, Sukabumi, April 2015 lalu.

Sewaktu masih kuliah dulu, bersama teman-teman perempuan saya di organisasi Mahasiswa Pencinta Alam, MAHACITA UPI kami tidak pernah lepas dari bagian "kartinian". Kegiatan memperingati hari kartini yang jatuh pada setiap tanggal 21 April.

Karena berlatar belakang mahasiswa pencinta alam, ekspresi kegiatan kartinian yang kami lakukan tidak lepas dari kegiatan kepetualangan seperti camping, hiking, ataupun naik gunung. Salah satu yang masih saya ingat benar adalah ketika kami melakukan "kartinian" ke kawasan situ lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sekitar pertengahan tahun 2006 atau 2007.

Kala itu, kegiatan sederhana dengan kemping bersama tersebut kami jadikan ajang saling mengakrabkan diri sesama anggota perempuan yang ada. Tidak lupa kebaya menjadi pakaian yang kami kenakan saat itu di Situ Lembang, sebagai ekspresi kekuatan perempuan dalam menyuarakan perubahan. Terlalu sedehana memang untuk memaknai Hari Kartini yang memiliki arti lebih luas dalam perjuangan perempuan.

Tuesday, October 13, 2015

Ekspedisi Nol Sampah #5 : Argopuro

Rabu, 16 September 2015, waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Saya dan dua anggota tim -Diana dan Adi- tiba di pos Cisentor, Gunung Argopuro. Ini adalah perjalanan hari ketiga setelah kami memulai pendakian pada Senin 14 September 2015. 

Asap tampak mengepul di kejauhan. Salah satu bagian hutan di Gunung Argopuro tengah terbakar, saat kami beristirahat sambil memasak selada air di pos Cisentor setelah berjalan selama tiga jam dari pos Cikasur. 

Tidak sampai setengah jam kami baru beristirahat, rupanya api kebakaran sudah menjalar mendekati pos Cisentor. Sangat dekat, sampai kami bisa mendengar suara api melahap ranting-ranting dan rerumputan. Kami berupaya melakukan pemadaman agar tidak menjalar hingga pos. 


  Burned

Tuesday, July 28, 2015

Mendefinisikan Zero Waste Adventure


"zero waste, sebuah istilah baru dalam pendakian" begitu isi kalimat yang saya baca dalam sebuah media sosial. Membacanya membuat saya senyum-senyum sendiri.

Jelas yang memposting tulisan tadi tidak mendapatkan informasi yang utuh soal zero waste. Kalau memang dia mendapat informasi soal zero waste setelah melihat zero waste adventure, i would be so happy and proud. Tapi kalau malah jadi memberikan pemahaman yang setengah-setengah soal zero waste, jadinya malah sedih juga.

Wednesday, February 4, 2015

Ekspedisi Nol Sampah #4 (Gunung Lawu)

FILOSOFI RUMAH BOTOL

Waktu beranjak siang, namun kabut masih setia menyelimuti kawasan Hargo Dalem, Gunung Lawu ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl). Usai menuruni puncak Hargo Dumilah (3265 mdpl) kaki kami melangkah ringan menyusuri jalan setapak di sepanjang Hargo Dalem menuju ke arah barat.

Hanya butuh waktu kurang dari lima menit berjalan dari arah warung Mbok Yem yang sangat tersohor, kami tiba pada pemandangan yang tidak biasa. Ribuan botol plastik bekas air mineral dalam kemasan (AMDK) tersusun rapi di ujung punggungan gunung. Botol-botol plastik yang sejatinya adalah sampah buangan dari pendaki-pendaki Gunung Lawu, menjelma menjadi rumah yang bahkan kokoh untuk menantang badai.

Wednesday, December 31, 2014

Tips Mendaki Tanpa Menghasilkan Sampah

Mayoritas sampah yang dihasilkan dalam pendakian gunung adalah berasal dari kemasan makanan yang kita bawa. Ketergantungan kita terhadap makanan dalam kemasan, menjadi budaya yang berdampak buruk bagi kelestarian alam. Berikut tips zerowaste adventure untuk mendaki tanpa menghasilkan sampah sama sekali :

Sunday, April 13, 2014

Zero Waste Adventure #season2


TUJUH bulan. ya, perjalanan pertama Zero Waste Adventure sudah tujuh bulan yang lalu. Cukup lama juga saya tidak melakukan perjalanan #zerowaste lagi. Tapi, tujuh bulan berlalu dari perjalanan ke Gunung Gede Oktober 2013 lalu, Zero Waste Adventure kembali dengan segudang kabar baik. Apa itu?

Yes, we gonna do another #zerowasteadventure ! ini adalah Zero Waste Adventure season kedua.

Yang berbeda di season kedua ini, bakalan banyak yang ikut berpartisipasi. Bisa jadi, itu termasuk kalian yang baca tulisan ini loh :D

Singkat cerita, beberapa teman-teman wartawan di kantor tempat saya bekerja, PIkiran Rakyat, tertarik untuk melakukan perjalanan #zerowaste bersama. Mereka yang juga suka dengan kegiatan berpetualang, keracunan untuk mencoba berpetualang dengan gaya #zerowaste.

Semangat dan ide sederhana untuk ber-zero waste adventure ini melahirkan Zero Waste Adventure season kedua. Yang berbeda, perjalanan kali ini akan dibuat sebagai ekspedisi.. lets named it Ekspedisi Nol Sampah alias translate dari Zero Waste Adventure.

Tuesday, October 1, 2013

Ekspedisi Nol Sampah #1 (Gunung Gede )

Gunung Gede, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) jadi destinasi pertama perjalanan Zero Waste Adventure..

Kenapa?
Karena hanya butuh total pendakian 2 hari 1 malam untuk menikmati perjalanan ke puncak Gede. So, gak butuh terlalu banyak perbekalan yang dibawa. Ini mempermudah pendakian pertama tanpa sampah..

Gimana caranya Zero Waste Adventure?
Gampang banget! hindari membawa perbekalan yang berpotensi jadi sampah. Yup, yang paling berpotensi besar jadi sampah adalah perbekalan makanan. Tips nya: