Tuesday, August 18, 2020

Protokol Pendakian New Normal (Referensi Panduan APGI)



APA percakapan khas yang paling kamu ingat saat mendaki gunung? Percakapan khas yang paling saya ingat, dan juga tidak jarang saya lontarkan adalah "masih jauh ga?".

Ada banyak percakapan-percakapan khas yang mewarnai kegiatan mendaki gunung. Mulai dari "puncak masih jauh ga?", "semangat mas/mba,", "Istirahat di depan ya,", "Dari mana mas/mba?", "Di atas rame ga?", atau bahkan sampai percakapan khas menjurus pdkt seperti "akun instagramnya apa mba?".

Pasca Pandemi virus corona, sepertinya akan ada sebuah percakapan khas baru dalam kegiatan pendakian. Salah satunya adalah: "1 meter, 1 meter, jaga jarak,".

Hal ini menjadi percakapan khas yang sering terlontar saat pendakian ke Gunung Papandayan, Senin, 17 Agustus 2020 bersama teman-teman Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). Pendakian yang diikuti berbagai komunitas dan organisasi pencinta alam ini adalah sosialisasi protokol pendakian new normal (adaptasi kebiasaan baru).

Pandemi atau tidak, olahraga mendaki gunung sejatinya adalah aktivitas yang berisiko. Kini dalam kondisi pandemi, artinya risikonya pun bertambah.

Dalam level risiko terpapar covid-19, kegiatan outdoor sebenarnya berada di level risiko yang rendah (dengan catatan: tidak berkerumun). Lalu bagaimana manajemen risiko pendakian yang baik untuk mengantisipasi paparan virus corona?


Dalam panduan yang disusun APGI, ada 10 protokol kenormalan baru dalam kegiatan mendaki gunung:

1. Lakukan kegiatan mendaki gunung dalam kelompok kecil (2-7 orang)

2. Pastikan kondisi tubuh sehat (tidak ada gejala covid seperti demam, batuk, atau flu). selama melakukan kegiatan pendakian (sebelum, saat, dan sesudah). Lakukan test rapid jika diperlukan.

3. Bawa masker dan gunakan sesuai kebutuhan. (Jika merasa diperlukan bisa gunakan faceshield (opsional))

4. Disiplin cuci tangan saat melakukan pendakian (sedia handsanitizer)

5. Lakukan pembersihan peralatan dan perlengkapan secara rutin selama melakukan pendakian (membawa disinfektan per kelompok)

6. Jaga jarak minimal satu meter saat melakukan pendakian dan interaksi.

7. Gunakan peralatan dan perlengkapan secara pribadi. minimalisir penggunaan secara bersama.

8. Perhatikan kesehatan, kebersihan, dan keamanan area perkemahan. Serta gunakan tenda setengah dari kapasitas maksimal.

9. Jaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan selama pendakian. (Baca juga: Tips zero waste adventure, menjaga kebersihan saat bertualang)

10. Lakukan manajemen risiko khusus pandemi saat pendakian.

Ketua Umum APGI Vita Cecilia mengatakan, protokol dan panduan tersebut disusun untuk mendukung upaya pemerintah melakukan penanggulangan dampak Covid-19 di Indonesia. Terutama, untuk keberlangsungan industri wisata pendakian gunung.

Selain penerapan protokol pendakian new normal, Vita juga berharap pengelola kawasan wisata juga memberlakukan pembatasan kuota. "Harus ada pembatasan kuota (pengunjung/pendaki), minimal setengah dari kuota normal. Kami berharap protokol pembatasan kuota bisa diberlakukan di semua gunung di Indonesia. Setengah kuota diharapkan jadi standar. Tapi ini kembali pada pengelola, apalagi banyak jalur pendakian yang pengelolaannya dipegang masyarakat setempat, jadi mungkin pengelolaannya belum maksimal," katanya.

Dampak pandemi covid-19 memang sangat berdampak pada industri pariwisata. Banyak masyarakat yang bergantung pada keberlangsung pariwisata, kehilangan pendapatannya seperti para pemandu gunung lokal.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan bantuan peralatan pendakian untuk sekitar 385 pemandu di tiga kawasan yakni Citarik, Papandayan, dan Tambrauw. Bantuan yang diberikan adalah produk buatan dalam negeri sebagai upaya membangun kembali pariwisata di Indonesia, sekaligus mendongkrak perekonomian nasional dan bangga dengan produk buatan Indonesia.

Meski berupaya kembali membangun pariwisata, di satu sisi penanganan dan pencegahan Covid-19 juga tetap harus diterapkan dengan ketat. Kemenparekraf juga telah mengeluarkan buku panduan penerapan protokol kesehatan untuk berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat dijalankan oleh pelaku pariwisata di tanah air.***


***

PANDUAN OPERASIONAL
*sumber: Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI)

PANDUAN OPERASIONAL PERSIAPAN

1. Pastikan kondisi badan sehat dan bugar, tidak memiliki gejala  Covid-19 seperti batuk, flu, demam dan lainnya.

2. Periksa kesehatan sebelum dan sesudah berkunjung ke daerah yang terkonfirmasi kasus Covid-19. 

3. Seluruh peserta pendakian direkomendasikan dalam kondisi sehat yang dibuktikan Surat Keterangan Sehat (bebas pandemi) dari Pihak Berwenang.

4. Pahami kondisi dan status pandemi di area destinasi yang akan dikunjungi 

5. Kelompok usia rentan seperti balita (< 5 tahun) dan lansia (> 70 tahun) tidak dianjurkan pergi.

6. Gunakan masker sesuai kebutuhan dan harus diganti setiap hari.

7. Gunakan alat pelindung ketika menyentuh permukaan apa pun dan hindari bersentuhan langsung dengan benda-benda yang ada di tempat bergiat selain yang dibutuhkan untuk pendakian, 

8. Lakukan cuci tangan sesering mungkin setelah menyentuh apapun (minimal selama 20 detik dengan menggunakan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer).

9. Hindari transaksi tunai, dan jika tidak memungkinkan pastikan melakukan pembersihan tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir atau hand sanitizer.

10. Jaga kondisi tubuh dengan olahraga, asupan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

11. Sediakan cairan disinfektan, antiseptik dan alat pendekteksi suhu dalam satu kelompok pendakian.

12. Siapkan peralatan, perlengkapan dan perbekalan yang berkualitas dan memadai serta pastikan higienitasnya.


MEMBERSIHKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 

1. Pastikan peralatan dan perlengkapan yang digunakan sudah dibersihkan dengan air atau cairan disinfektan. 

2. Menyediakan cairan disinfektan sebagai peralatan tambahan untuk membersihkan  peralatan pendakian. (referensi : Cairan disinfektan dibuat dengan larutan pemutih pakaian; air ; perbandingan = 20 ml pemutih ; 980 ml air)

3. Kemasan peralatan disemprot atau dibasuh disinfektan.

4. Peralatan dimasukan dalam kemasan (packsack).

5. Peralatan dimasukan dalam ransel (backpack/duffel bag).

6. Ransel disemprot atau dibasuh disinfektan.

7. Pastikan untuk peralatan pribadi tidak digunakan secara bergantian.

8. Jika tidak memungkinkan, pastikan disemprotkan terlebih dahulu cairan disinfektan secara merata dan biarkan selama 1 menit, baru boleh digunakan oleh orang lain.


PERJALANAN MENUJU DESTINASI

1. Sediakan disinfektan dalam kemasan semprot atau botol dan lap basah. 

2. Semprot atau basuh kenop pintu, bagasi, dasbor, setir, tuas gigi dan seluruh perangkat yang akan disentuh.

3. Masukan ransel peralatan dalam bagasi yang sudah disemprot/basuh.

4. Masuk kendaraan dengan lebih dulu menyemprot/basuh sepatu dan cuci tangan

5. Tetap mengenakan masker selama berkendaraan.

6. Jaga jarak satu sama lainnya di dalam kendaraan sesuai protokoler  kesehatan Pemerintah dalam berkendara.

7. Minimalisir penggunaan transportasi publik menuju lokasi pendakian.

8. Ketika turun dari mobil, ambil ransel, peralatan dan perlengkapan dari bagasi dengan mencuci tangan terlebih dahulu.

9. Berkendara dengan aman dan mengikuti peraturan yang berlaku.


OPERASIONAL SEBELUM PENDAKIAN GUNUNG

1. Ikuti protokol global penggunaan jasa tempat penginapan sebelum pendakian (hotel/homestay)

2. Ikuti protokol global penggunaan jasa retail sebelum pendakian 

3. Jalan menuju pos pendakian dalam jarak aman (minimal 1 meter).

4. Selama perjalanan menuju gerbang pendakian jaga kebersihan diri dan peralatan

5. Semprot dan basuh sepatu serta ransel setiba di pos pendakian atau tempat istirahat sementara secara berkala, ulangi cuci tangan sebelum mempersiapkan pendakian.

6. Gunakan alas untuk meletakkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan. 


PANDUAN OPERASIONAL SAAT MELAKUKAN INTERAKSI

1. Gunakan masker saat melakukan interaksi sesuai kebutuhan

2. Pastikan peralatan dan perlengkapan interaksi sudah dibersihkan dengan air atau cairan disinfektan

3. Jaga jarak minimal satu meter saat melakukan interaksi

4. Hindari interaksi dengan sentuhan langsung antar bagian tubuh, lakukan dengan isyarat sesuai 

adat/kebiasaan lain yang disepakati 

5. Pemandu /pemimpin perjalanan harus menyampaikan protokol kepemanduanwisatagunung saat pandemi dengan hal utama mengenai jaga jarak interaksi, disiplin mencuci tangan atau peralatan dan perlengkapan serta penggunaan masker.

6. Pada saat melakukan interaksi dengan alas duduk (matras/kursi) , pastikan lakukan pembersihan sebelum, saat dan setelah digunakan.

7. Bila batuk atau bersin, tutupi dengan tisu dan langsung buang tisu ke tempat sampah. Bila tidak ada tisu, tutupi dengan siku bagian dalam, jangan dengan tangan kosong. Setelah batuk atau bersin, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan menggunakan hand sanitizer.

8. Jangan menyentuh wajah, mulut, hidung dan mata sampai tangan benar-benar dalam keadaan bersih.

9. Cuci tangan atau bersihkan anggota tubuh lainnya setelah menyentuh apapun selama melakukan interaksi

10. Bersihkan peralatan dan perlengkapan apapun setelah digunakan dalam proses interaksi

11. Selalu mengingatkan satu sama lain mengenai protokol kepemanduanwisatagunung saat pandemi

12. Ulangi protokol di atas selama melakukan interaksi dengan wisatawan pendaki


PROTOKOL PENDAKIAN GUNUNG

1. Gunakan masker dalam pendakian sesuai kebutuhan, khususnya saat interaksi satu sama lain.

2. Pastikan melengkapi perlengkapan pendakian dengan membawa cairan disinfektan 

3. Pendakian bisa dimulai dengan mengikuti protokol berjalan dengan jarak aman minimal 1 (satu) meter antara pendaki.

4. Basuh tiap permukaan yang akan disentuh dibebani dengan lap basah , termasuk perlengkapan administrasi pada registrasi pendakian.

5. Pendaki kedua dan/atau ketiga sekaligus menyemprot membasuh ulang peralatan dan pengaman yang dilepas/ditinggal.

6. Pada saat jeda/istirahat pastikan menggunakan alas duduk yang sudah didisinfektan. Bersihkan alas dengan semprot disinfektan atau dibasuh dan masukan kembali ke tempat penyimpanannya.

7. Cuci tangan dan semprot/basuh sepatu pendaki setelah jeda pendakian. 

8. Mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, terutama sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata maupun setelah menyentuh instalasi publik.

9. Ulangi protokol diatas jika melanjutkan pendakian dengan memperhatikan jarak aman jika berpapasan dengan pendaki lainnya.

10. Pada akhir pendakian cuci peralatan dan perlengkapan sesuai aturan pembersihan dengan cairan disinfektan sebagaimana saat protokol pembersihan peralatan dan perlengkapan pendakian


AKTIVITAS PERKEMAHAN

1. Lakukan pembukaan lokasi perkemahan sesuai ketentuan jarak aman dengan diameter antar 1 meter ke masing masing tenda termasuk lokasi dapur, makan dan mck. 

2. Sediakan fasilitas cuci tangan dan bahan pencucinya pada lokasi umum yang mudah dijangkau seluruh pendaki.

3. Kapasitas tenda diisi setengah dari jumlah kapasitas maksimal

4. Jaga kebersihan masing masing tenda, sesuai protokol pencegahan penyebaran COVID 19 secara berkala.

5. Makan dilakukan di tenda masing masing. Jika disediakan tempat makan diatur dalam jarak aman 1 meter antar pendaki.

6. Fasilitas masak tersedia air untuk dialirkan saat pencucian perlengkapan maupun bahan makanan segar. Pastikan mengikuti Panduan Operasional Makan dan Minum.

7. Fasilitas MCK dipastikan memiliki persediaan air untuk melakukan cuci tangan dan kebutuhan higienis.

8. Pembongkaran perkemahan dan packing peralatan pribadi maupun tim mengikuti Panduan Operasional Meninggalkan Rumah serta Panduan Operasional Membersihkan Peralatan dan  perlengkapan.


PANDUAN OPERASIONAL SAAT MAKAN DAN MINUM

1. Makanan dan minuman siap saji dikemas untuk masing masing pendaki.

2. Konsumsi gizi seimbang, hindari mengkonsumsi makanan hewani yang belum matang sempurna, dan perbanyak makan sayuran dan buah-buahan.

3. Pastikan seluruh makanan dan minuman disajikan dalam keadaan sudah matang.

4. Jika menyediakan makanan dan minuman kemasan dari toko lakukan pembersihan pada kemasan saat pengadaan dengan menggunakan cairan disinfektan

5. Pastikan seluruh kemasan yang digunakan dibersihkan dengan menggunakan cairan disinfektan.

6. Lakukan cuci tangan sebelum mengolah makanan.

7. Jika menyediakan makanan dan minuman masakan/racikan lakukan pembersihan menggunakan air pada seluruh peralatan dan perlengkapan masak, termasuk kompor ringkas(portable stove) dan kemasan bahan bakar.

8. Bahan pangan mentah dicuci dengan air bersih terlebih dahulu sebelum di olah (potong, dibumbui dan dimasak).

9. Seluruh bahan dan peralatan serta perlengkapan makanan dikemas dengan kemasan yang dibersihkan dengan air dan disatukan dalam ransel pengangkut.

10. Sajikan pada perlengkapan makan pribadi masing masing pendaki. 

11. Pastikan peralatan makan yang disajikan di meja makan sudah dibersihkan dan tersedia alat pembersih 

12. Jaga jarak jika makan bersama di meja makan

13. Peralatan dan perlengkapan masak dibersihkan dan disemprot atau basuh dengan air

14. Cuci perlengkapan dan peralatan makan dan disemprot atau basuh dengan air

15. Kemas kembali kedalam ransel dan disinfektasi ransel angkut.


PANDUAN OPERASIONAL SAAT KONDISI DARURAT

1. Lakukan seluruh proses kedaruratan seperti pada umumnya.

2. Jika mengalami gejala-gejala seperti batuk, flu, demam di atas 37.5 C dan sesak nafas, segera menghubungi no telepon darurat COVID 19 lokal, dan ikuti arahan dari pihak hotline COVID 19.

3. Jika kondisi korban memburuk segera lakukan proses evakuasi ke Rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan.

4. Cuci tangan dan semprot atau basuh seluruh permukaan yang bersentuhan dalam proses kedarutan dengan disinfektan atau air sabun.


PANDUAN OPERASIONAL SETELAH PERJALANAN PENDAKIAN

1. Bersihkan diri, peralatan dan perlengkapan setelah tiba kembali di pos pendakian.

2. Ikuti protokol global penggunaan jasa retail dan tempat penginapan sesudah melakukan pendakian

3. Lakukan protokol saat berkendara selama melakukan perjalanan kembali kerumah.

4. Lepaskan seluruh peralatan dan perlengkapan saat tiba depan pintu rumah dan bersihkan terlebih dahulu sebelum dimasukan ke dalam rumah dengan air/cairan disinfektan/lap basah

5. Cuci tangan atau bagian tubuh lainnya sebelum masuk ke rumah dengan air/cairan disinfektan

6. Tidak menyentuh apapun di dalam rumah terlebih dahulu, sebelum membersihkan seluruh tubuh (mandi)

7. Letakkan pakaian kotor di tempatnya, segera rendam dan cuci 

8. Mandi untuk membersihkan seluruh bagian tubuh

9. Pastikan kembali kebersihan seluruh peralatan dan perlengkapan sebelum digunakan di dalam rumah, khususnya aksesoris seperti handphone, kacamata, kunci dan lain sebagainya.

10. Lakukan pemulihan kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup dan asupan gizi yang baik.

11. Jika ada penurunan kondisi tubuh, segera lakukan penanganan dan jika diperlukan lakukan karantina diri.

12. Segera hubungi pihak yang berwenang jika penurunan kondisi tubuh semakin memburuk setelah 

melakukan pendakian.***

No comments:

Post a Comment