Monday, July 1, 2024

Zero Waste Adventure Camp 2024 : Taman Nasional Gunung Merbabu

 


Lima tahun sejak digelar pertama kali pada 2019 lalu, akhirnya Zero Waste Adventure Camp bisa kembali digelar pada 2024. Terhantam pandemi, hingga akhirnya tidak bisa rutin digelar setiap tahun, Zero Waste Adventure Camp 2024 terlaksana dengan sangat istimewa karena menjadi bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.

Digelar pada 1-3 Maret 2024 di kawasan Kalipasang, kaki Gunung Merbabu, Jawa Tengah. (iya artikelnya ngaret banget baru kubuat bulan Juli :D), buatku ini adalah sebuah kehormatan Zero Waste Adventure Camp bisa menjadi bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2024. Hari yang bukan sebuah selebrasi, tapi momen refleksi dari tragedi meledaknya TPA Leuwigajah 2005 silam.

Selama tiga hari dua malam, 100 peserta yang berasal dari puluhan komunitas dan organisasi diajak untuk merefleksi sudut pandang terkait sampah. dan juga melihat kegiatan petualangan dari perspektif yang berbeda.

Peserta diberikan materi mengenai zero waste adventure, yang disampaikan oleh aku sendiri :). Mulai dari penyadartahuan pentingnya mengurangi sampah di level konsumsi individu/keseharian, sampai bagaimana praktek untuk menerapkan zero waste dalam kegiatan bertualang.


Materi lainnya yang diberikan adalah packing dengan konsep zero waste. Pematerinya adalah Rika Masda, co-founder Wanita dan Gunung. Dalam materi ini peserta dibekali dengan pengetahuan mengenai teknik packing, dan bagaimana mengemas perbekalan tanpa sampah sangat bisa dilakukan.

Materi ketiga, adalah materi yang baru dibawa ke kegiatan Zero Waste Adventure Camp. Materi ini adalah mengenai penyadartahuan mengenai mengelola sampah dari rumah melalui permainan kartu Rumah Minim Sampah: Bisa!. Materi ini disampaikan oleh mba Wilma Chrisanti dan Mas Adi dari Kota Tanpa Sampah. 

Pemberian materi melalui kegiatan menyenangkan seperti bermain kartu diharapkan memberikan perspektif baru bagi peserta terkait pengelolaan sampah yang baik.

Selama berkegiatan, peserta yang bermalam di tenda juga melakukan praktik langsung memilah sampah di lokasi berkemah. Panitia menyediakan tempat sampah terpilah, dan juga menyediakan lubang kompos untuk mengubur sisa organik di akhir kegiatan.

Diketahui sebanyak 107 kilogram sisa organik dikompos dalam lubang kompos, dan berarti tidak berakhir ke TPA.

Sejak awal, semangat utama dari gerakan Zero Waste Adventure adalah mendobrak budaya petualangan yang selama ini lekat dengan permasalahan sampah. Di Zero Waste Adventure Camp, peserta tidak hanya diberikan insight berupa materi dan diskusi mengenai cara meminimalisir sampah. Lebih dari itu, mereka harus mempraktekannya.

Sebelum kegiatan, peserta telah diimbau untuk tidak membawa bekal makanan berkemasan. Selama kegiatan, semua makan dan minum menggunakan alat makan dan minum pribadi. Di beberapa sesi makan, peserta juga harus memasak sendiri dengan disediakan bahan baku yang minim sampah plastik.

Mereka juga mencuci piring dengan menggunakan sabun lerak dan loofah yang disediakan panitia. Sabun lerak digunakan karena merupakan bahan alami dan tidak berbahaya bagi tanah di alam. Di area camp juga disediakan refill minum dengan galon air guna ulang.

Di akhir kegiatan, didapatkan total 107 kg sisa organik, 26 kg sampah daur ulang, dan 8,7 kg sampah residu.

Sisa organik diolah di lokasi camp dengan cara dikompos di lubang besar (juglangan), yang sudah disiapkan sejak awal acara, dan juga atas seizin pengelola Taman Nasional Gunung Merbabu. Sementara sampah daur ulang dan residu disalurkan ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Terpadu Bulu-Tegalrejo Salatiga.



Jiwaku Sekuntum Bunga Seroja

Selain mendapatkan banyak pengalaman dan edukasi, pada Zero Waste Adventure Camp kali ini juga menghadirkan hiburan syahdu dengan penampil Nusalayaran, dan juga Panji Sakti sebagai hiburan penutup di akhir acara.

Panggung di tengah hutan, dengan lantunan musik yang syahdu selalu menjadi mimpiku dalam menghelat sebuah acara. Tidak berisik mengganggu telinga, hanya ada lantunan lagu lembut yang tidak mengganggu ekosistem di alam.

Sang Guru, Kepada Noor, hingga Jiwaku Sekuntum Bunga Seroja dilantunkan Panji Sakti dan menghangatkan hati kami semua sebelum membubarkan diri selepas acara.

Tidak sabar rasanya menantikan akan seperti apa Zero Waste Adventure Camp 2025 :) ***





No comments:

Post a Comment