Sunday, May 31, 2020

Tips Zero Waste Adventure: Menjaga Kebersihan Saat Bertualang

Foto: DOK Zero Waste Adventure

ARTIKEL ini saya tulis setelah beberapa waktu yang lalu, seorang kawan bertanya dalam sebuah obrolan tetang isu kebersihan saat berkegiatan di alam bebas. Bagi saya isu ini menarik, karena selain bagaimana kaitannya menjaga kebersihan dalam perspektif zero waste, juga bagaimana kaitannya dengan masa depan dunia petualangan pasca-pandemi virus corona.


Ketika tempat-tempat wisata dibuka nanti, isu kebersihan dan kesehatan akan jadi salah satu concern para pengelola objek wisata, para pemegang regulasi seperti pemerintah daerah, maupun warga setempat yang bersingungan langsung dengan tempat-tempat wisata umum maupun wisata petualangan. Penggunaan masker, hand sanitizer, ataupun sabun cuci tangan kemungkinan besar akan menjadi bagian dari peralatan yang diwajibkan untuk dibawa dan digunakan oleh para petualang.

Dengan kemungkinan tersebut, lalu seperti apa menjaga kebersihan ketika berkegiatan di alam bebas namun tetap bisa meminimalisir sampah?

Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin menggarisbawahi dulu definisi dari kata BERSIH. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bersih artinya:
1. (a) bebas dari kotoran,
2. (a) bening tidak keruh (tentang air)
3. (a) tidak tercemar (terkena kotoran).

Selama ini, konteks bersih saat berkegiatan di alam kerap kali hanya dikaitkan dengan kebersihan diri kita sendiri. Namun konteks bersih untuk alam malah terpinggirkan. Padahal, bersih bukan hanya berlaku untuk diri kita, melainkan juga berlaku untuk alam.

Kita berhak untuk bersih saat berkegiatan di alam, bebas dari kotoran, agar terhindar dari penyakit. Begitupun alam, berhak untuk bersih, tidak tercemar oleh kotoran manusia termasuk kotoran lainnya serupa sampah dan limbah.

Lalu bagaimana menjaga kebersihan diri sekaligus alam? Apalagi dengan kondisi sekarang dimana protokol Covid-19 (akan) menjadi keharusan di berbagai lini kehidupan termasuk bertualang.

1. Pastikan Diri dalam Keadaan Sehat


Hal pertama yang harus dipastikan sebelum kita bertualang, atau mendaki ke mana pun, adalah kondisi kita dalam keadaan yang sehat. Tidak sedang demam, flu, batuk, dan kondisi penyakit lainnya. Ini sangat penting, untuk memastikan kita tidak membawa penyakit ke tempat wisata, yang lokasinya kerap kali terpencil dan jauh dari akses kesehatan yang layak.

Mungkin saja, surat bebas covid-19 akan jadi salah satu syarat yang diterapkan di sejumlah destinasi pendakian. Namun, terlepas covid-19, memastikan diri tidak membawa penyakit apa pun bagi masyarakat sekitar yang ada di lokasi wisata adalah kewajiban kita.

2. Masker Reusable


Masker sekali pakai berpotensi menjadi sampah yang sulit didaur ulang. Karena itu, penggunaan masker reusable (bisa digunakan ulang) sangat dianjurkan.

Pegiat kegiatan bertualang pasti sudah terbiasan dengan buff, slayer, ataupun bandana. Ini bisa digunakan sebagai masker reusable, daripada menggunakan masker sekali pakai. Bisa juga menggunakan masker reusable lainnya yang sudah teman-teman miliki dan digunakan sehari-hari.

Meskipun, penggunaan masker saat berkegiatan di alam bebas masih menjadi pertanyaan di pikiran saya. Apakah masker harus digunakan terus meski saat pendakian berlangsung? karena akan cukup mengganggu pernapasan. Bahkan untuk kegiatan olahraga seperti berlari pun, penggunaan masker tidak dianjurkan.

Ataukah masker hanya digunakan saat berinteraksi dengan pendaki lain yang kebetulan berpapasan di jalan, atau saat berkegiatan di basecamp/ shelter/pos tempat beristirahat mendirikan tenda. Dalam pandangan hemat saya, alternatif kedua ini yang mungkin bisa diterapkan.


3. Sabun Natural

Salah satu kebersihan yang penting lainnya di tengah pandemi virus corona adalah menjaga kebersihan tangan. Hand sanitizer dan mencuci tangan menjadi wajib. Supaya ini bisa tetap kita lakukan, tapi juga menjaga kebersihan alam, sabun cuci tangan natural atau organik adalah pilihan yang bijak.

Salah satu alternatif sabun cuci tangan natural adalah sabun lerak. Kamu bisa buat sendiri dengan merebus biji lerak, yang kemudian disaring airnya untuk digunakan sebagai sabun cuci tangan, dan juga bisa berfungsi sebagai sabun cuci untuk wadah dan peralatan kamu selama berkegiatan di alam bebas.

Alternatif lainnya, kalau tidak mau bikin sendiri, kamu juga bisa membeli sabun cuci natural seperti lerak cair yang tersedia di sejumlah toko online.

Selain sabun natural seperti sabun lerak, hal lainnya yang bisa kita gunakan untuk bersih-bersih adalah jeruk nipis. Ini selalu saya gunakan setiap kali berkegiatan di alam bebas untuk membersihkan peralatan masak dan makan. Tidak perlu membawa atau menggunakan sabun cuci konvensional, karena limbah sabunnya berbahaya untuk lingkungan.

Jeruk nipis juga bisa kamu gunakan untuk sikat gigi, dan sabun lerak bisa digunakan untuk keperluan bersih-bersih lainnya selain cuci tangan.

Jangan lupakan juga adab untuk bersih-bersih baik buang air, mencuci tangan, mencuci piring, atau bersih-bersih badan saat berkegiatan di alam bebas. Jangan langsung di mata air! karena mata air bukan toilet. Ambil air menggunakan botol/jeriken/wadah air portable lainnya, kemudian lakukan kegiatan bersih-bersih beberapa meter jauh dari mata air.

4. Sapu Tangan

Tisu jadi salah satu perlengkapan kebersihan lainnya yang biasanya gak absen dibawa para pegiat alam bebas. Faktanya, tisu adalah salah satu sumber potensi sampah yang cukup tinggi dalam dunia petualangan. Tisu basah bahkan disebut sebagai sampah kedua terbanyak setelah botol air mineral.

Benda sekali pakai, adalah penyebab kenapa tisu dibuang dan berakhir menjadi sampah. Tidak ada orang yang menggunakan ulang tisu kering atau tisu basah yang sudah digunakan. Sederhananya, potensi sampah dari tisu sangat tinggi, apalagi tisu basah yang faktanya tidak dapat terurai. Belum lagi, isu besar di balik tisu adalah jejak karbonnya yang sangat tinggi, hingga masalah deforestasi.

Alternatif untuk tetap menjaga kebersihan tanpa harus mengotori alam, adalah tidak menggunakan tisu dan beralih dengan memakai sapu tangan. Bawa sapu tangan berukuran kecil-kecil dengan jumlah disesuaikan kebutuhan (berapa lama berkegiatan di alam, berapa banyak estimasi akan buang air kecil maupun besar, dan kebutuhan bersih-bersih lainnya).

Untuk bersih-bersih wadah dan peralatan makan lainnya bisa menggunakan lap.

Fungsi sapu tangan maupun lap, adalah mengeringkan. bukan digunakan untuk mengelap langsung kotoran seperti halnya kamu menggunakan tisu. Tetap gunakan air untuk bersih-bersih, dengan menyesuaikan/berhemat penggunaan air tergantung dengan kondisi medan pendakian (misalnya tidak hambur air ketika sedang jauh dari titik mata air).***

No comments:

Post a Comment