Supir yang mengangkut kami memperhatikan Aa yang masuk perlahan dan duduk di kursi depan, dengan seksama. "Punten, sakit apa pa?" tanyanya ramah.
"Pasca stroke," aku jawab.
"Pak, insyaallah bapak sembuh. Saya dua taun lalu stroke gak bisa apa-apa, sekarang sudah bisa bawa mobil narik lagi (Gocar)," katanya penuh semangat.
Mendengar itu, aku terdiam membiarkan keduanya mengobrol sepanjang jalan.