|
foto ilustrasi: photo by canva |
SELAIN panjangnya proses pemulihan dengan terapi, tantangan yang lebih besar dari kondisi pasca stroke menurutku adalah bagaimana mengembalikan kualitas hidup penderita pasca stroke. Tidak terkecuali, juga kualitas hidup caretaker yang mendampingi.
Penderita pasca-stroke mengalami kondisi yang berbeda-beda mulai dari ringan hingga berat. Ada yang bisa kembali beraktifitas seperti biasa meski tidak pulih 100 persen, ada juga yang tidak bisa lagi beraktifitas normal dan perlu dibantu atau terus didampingi untuk menjalani aktifitas sehari-hari.
Dalam pengalaman yang aku alami, kondisi suamiku pasca stroke tidak lagi normal 100 persen. Saat tulisan ini diunggah (November 2023) sudah 19 bulan setelah serangan stroke pertama dan kondisi saat ini sudah sekitar 90 persen. Aa sudah bisa beraktifitas dan berjalan, tapi masih ada sisa spastis (kaku otot) di tangan kiri, sehingga jari tangan kiri belum bisa bergerak. Selain itu seperti halnya yang terjadi pada pasien pasca stroke pada umumnya, kondisi emosionalnya menjadi tidak stabil seperti mudah menangis, atau marah.