Thursday, May 17, 2018

Zero Waste Adventure Journal: Ramadan Tanpa Sampah


foto oleh: Mega A. Noviandari

SATU minggu sebelum puasa, saya sudah mempersiapkan membeli kurma. Kurma yang saya pilih, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kurma kemasan dus ukuran 1kg yang saya beli di teteh saya, yang kebetulan suka berjualan kurma ini setiap Ramadan. Hehe bukan promosi ya, tapi kalian juga sebaiknya prioritaskan membeli barang jualan teman atau keluarga. Tapi tentunya yang sesuai kebutuhan.

Selain kurma, saya juga beli minyak goreng yang kebetulan habis sebelum bulan puasa. Minyak goreng saya pilih yang kemasan jerigen 5 liter. Ini cukup untuk berbulan-bulan karena saya tidak pakai banyak saat memasak, dan juga menghindari deep fried (menggoreng dengan banyak minyak) supaya tidak ada minyak bekas (jalantah).

Paradigma zero waste untuk menekan jumlah produksi sampah, sebenarnya sejalan dengan esensi Ramadan itu sendiri. Yakni untuk menekan hawa nafsu, dan tidak makan atau mengonsumsi secara berlebihan.

Tuesday, May 15, 2018

Tips Ramadan Tanpa Sampah (Zero Waste Ramadan)


Kurma


Ramadan sejatinya menahan hawa nafsu. Dan sampah yang kita hasilkan selama bulan Ramadan, boleh jadi salah satu representasi hawa nafsu kita yang belum berhasil kita kendalikan. Hawa nafsu konsumerisme berlebihan. Ini sih dalam pandangan saya, yang mungkin teman-teman tidak sepakat :).

Kita bisa kok melewati bulan Ramadan dengan tanpa menghasilkan sampah. Dan dengan menerapkan paradigma zero waste, secara gak langsung kita juga akan lebih mengendalikan hawa nafsu konsumerisme, dan bonusnya adalah Ramadan yang lebih sehat karena makanan yang dikonsumsi juga lebih sehat.


Monday, March 5, 2018

Zero Waste Mengolaborasi Berbagai Gaya Hidup Sehat



PERNAH suatu hari, seorang teman memperlihatkan sebuah video tentang gaya hidup minimalis. "Kamu coba minimalis juga gak pit,?" tanyanya. Saya jawab, ya, saya lagi mulai mencoba ke arah sana. Salah satunya dengan tidak membeli barang-barang lagi, apalagi barang baru. Buy Nothing.

Di hari lain, seorang teman lainnya memperlihatkan artikel tentang betapa positifnya gaya hidup vegetarian. "Kalau kamu vegetarian gak pit? kan zero waste," tanyanya. Saya jawab, Vegetarian sih enggak, tapi memang jadi lebih banyak makan sayur. Tapi saya masih mengkonsumsi daging, terutama kalau makan di luar, dan satu hal yang tidak bisa saya tolak adalah kenikmatan rendang padang. Secara pribadi, saya tidak merasa perlu mengharamkan makan daging, kecuali yang diharamkan dalam Islam.

Lain harinya lagi, seorang teman berbagi pengalamannya tentang anti-MSG. Di rumah, ia tidak pernah memasak memakai penyedap rasa, micin, dan lainnya yag mengandung MSG.

"MSG gak baik untuk kesehatan. Anakku ku jauhin dari MSG. Kamu zero waste juga akhirnya jadi anti MSG ya," katanya. Saya jawab, dibilang anti banget kayaknya naif ya. Karena kalau saya jajan makan di luar, tentu ada MSG di dalamnya. Tapi kalau di rumah, iya, saya selalu pake bumbu hanya gula, garam, merica. Lainnya ya bawang-bawangan dan rempah-rempah.

Secara prinsip, zero waste memang gaya hidup yang menekankan pada minimalisasi produksi sampah. Tapi ternyata dengan prinsip tersebut, pada akhirnya membuat gaya hidup ini berkorelasi dan bahkan mengolaborasi berbagai gaya hidup sehat lainnya. Menurut saya, setidaknya berkaitan dengan beberapa gaya hidup ini:

Wednesday, December 13, 2017

Kompos Kurangi 50 Persen Sampah, Sebuah Pembuktian

Kompos.
Setiap kali membuka pagar rumah di pagi hari, pandangan saya selalu otomatis menengok ke pagar-pagar rumah tetangga. Di pagar-pagar tiap rumah tergantung kantong-kantong plastik berisi sampah dengan jumlah yang berbeda-beda.

Dalam satu minggu, setidaknya dua kali petugas sampah rutin mengangkut sampah-sampah warga. Kadang ketika berhalangan dan hanya bisa satu kali dalam seminggu mengangkut sampah, jumlah kantong plastik yang menggantung di pagar-pagar rumah itu langsung menumpuk drastis jumlahnya.

Sering sekali, sepanjang yang saya perhatikan, plastik sampah kembali menggantung di pagar hanya sehari setelah petugas sampah baru saja mengangkutnya.