Suatu pagi, sekitar satu tahun pasca stroke Aa, kami di dalam mobil Gocar saat menuju taman Saparua. Biasanya aku dan Aa naik motor berdua, tapi karena kali ini ada Mamah dan Apa yang kebetulan sedang di Bandung jadi naiklah kami Gocar menuju taman untuk menemani Aa jalan pagi sekalian jalan-jalan.
Supir yang mengangkut kami memperhatikan Aa yang masuk perlahan dan duduk di kursi depan, dengan seksama. "Punten, sakit apa pa?" tanyanya ramah.
"Pasca stroke," aku jawab.
"Pak, insyaallah bapak sembuh. Saya dua taun lalu stroke gak bisa apa-apa, sekarang sudah bisa bawa mobil narik lagi (Gocar)," katanya penuh semangat.
Mendengar itu, aku terdiam membiarkan keduanya mengobrol sepanjang jalan.