Tuesday, April 8, 2025

10 Anak Muda Indonesia Unjuk Karya di Youth Leadership Summit 2025 Oktober Mendatang


Sebanyak 10 anak muda asal Indonesia akan menampilkan inisiatif mereka di bidang lingkungan pada ajang Youth Leadership Summit, yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang. Dalam ajang tersebut, hasil aksi nyata mereka dalam menciptakan perubahan lingkungan akan dihadirkan bersama dengan inisiatif dari 30 anak muda lainnya dari berbagai negara.

Ke-10 anak muda tersebut adalah Abdi, Alvian, Ebi, Fafa, Gita, Kevin, Stevi, Theresia, Yuventa, dan Zahra.

Mereka melakukan berbagai inisiatif di lingkungan sekitar mereka di antaranya adalah restorasi terumbu karang di Pulau Anambas, mengatasi masalah rendahnya literasi di desa terpencil, hingga memasang energi terbarukan berupa panel surya untuk membantu nelayan Indonesia. 

Monday, April 7, 2025

Jangan Asal Tanam Pohon, Tata Letak Pohon yang Baik Mempengaruhi Kesehatan manusia

Photo by Daniel Freitas on Unsplash

Pohon dan taman tidak hanya hadir menambah ruang terbuka hijau yang menyenangkan di perkotaan. Namun juga berpengaruh signifikan pada kesehatan manusia dalam berbagai cara, mulai dari menyaring polusi udara hingga memberikan naungan dan mendinginkan area perkotaan yang panas.

Bagaimana tata letak pohon tersebut, juga ternyata sangat berpengaruh agar pohon yang ditanam dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet Planetary Health, seperti dilansir Earth.com, ditemukan hubungan yang mengejutkan antara bagaimana cara sebuah kota mengelola tata letak pohon mereka dengan status kesehatan umum penduduknya.

Tuesday, January 28, 2025

Imlek 2025, Rayakan Tahun Ular Kayu dengan Game Klasik di Google Doodle Hari Ini


Lunar New Year 2025/ Google Doodle

SEEKOR ular dengan sentuhan warna merah khas imlek terlihat berada di atas papan kayu pada google doodle hari ini, 29 Januari 2025. Ular meliuk-liuk pada deretan huruf Google yang berwarna emas.

Di bagian kepala ular terdapat sebuah jeruk ponkam, atau juga dikenal sebagai chinese honey orange. Jeruk ini merupakan salah satu jeruk yang cukup populer saat imlek.

Google Doodle hari ini merayakan Tahun Baru Imlek atau Lunar New Year 2025. Kita bisa memainkan game ular klasik, yang mengingatkan kita pada snake game pada handphone jadul era 90an. 

Diketahui, Imlek 2025 ini adalah Tahun Ular Kayu yang melambangkan pertumbuhan, kreativitas, dan transformasi.

Berapa Lama Waktu yang Diperlukan untuk Membentuk Kebiasaan Gaya Hidup Sehat? Studi: Setidaknya Satu Tahun


Foto ilustrasi / Canva

Sejumlah teori menyebutkan bahwa membangun sebuah kebiasaan sehat, ataupun gaya hidup sehat membutuhkan waktu setidaknya 3 minggu atau 21 hari. Ide tersebut rupanya dibantah oleh para peneliti dari University of South Australia (UniSA), yang menyatakan bahwa ternyata butuh waktu yang jauh lebih lama dari itu.

Dalam studi yang mereka lakukan, dan dipublikasikan di jurnal Healthcare, para peneliti menyatakan kalau membentuk sebuah kebiasaan baru memerlukan waktu hingga 335 hari untuk terbentuk sepenuhnya.

Salah seorang peneliti di UniSA, Dr Ben Singh menjelaskan bahwa gagasan tentang membentuk sebuah kebiasaan hanya dalam tiga minggu tidak didukung oleh bukti ilmiah. Menurut dia, menerapkan kebiasaan sehat adalah proses yang panjang dan seringkali sulit. 

Monday, December 23, 2024

Pendakian Gunung Semeru Dibuka, Menteri Kehutanan: Hanya Sampai Ranu Kumbolo

 


Pendakian Gunung Semeru resmi dibuka kembali pada Senin, 23 Desember 2024. Pembukaan kembali jalur pendakia Gunung Semeru dilakukan secara resmi oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni di kawasan Danau Ranu Kumbolo.

Informasi ini pertama kali diunggah Raja Juli pada akun media sosial instagram miliknya, @rajaantoni. "Pada hari ini, 23 Desember 2024, bersama Pak Dirjen dan Kepala Balai, secara resmi saya nyatakan bahwa pendakian Gunung Semeru dibuka sampai Ranu Kumbolo," ujarnya, dalam video yang diungah di akun @rajaantoni.

Dalam video tersebut, terlihat Danau Ranu Kumbolo yang nampak asri dengan rumput hijau di sekelilingnya karena selama penutupan 5 tahun terakhir tidak terjamah tangan-tangan jahil pendaki.

Diketahui, Gunung Semeru sebelumnya ditutup untuk aktivitas pendakian sejak 2019 lalu. Berawal karena kebakaran hutan, dan cuaca buruk. Kemudian penutupan berlanjut pada 2020 saat memasuki masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat pandemi Corono. Kemudian penutupan kembali berlanjut, karena Semeru mengalami erupsi pada 2022.