Monday, April 7, 2025

Jangan Asal Tanam Pohon, Tata Letak Pohon yang Baik Mempengaruhi Kesehatan manusia

Photo by Daniel Freitas on Unsplash

Pohon dan taman tidak hanya hadir menambah ruang terbuka hijau yang menyenangkan di perkotaan. Namun juga berpengaruh signifikan pada kesehatan manusia dalam berbagai cara, mulai dari menyaring polusi udara hingga memberikan naungan dan mendinginkan area perkotaan yang panas.

Bagaimana tata letak pohon tersebut, juga ternyata sangat berpengaruh agar pohon yang ditanam dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet Planetary Health, seperti dilansir Earth.com, ditemukan hubungan yang mengejutkan antara bagaimana cara sebuah kota mengelola tata letak pohon mereka dengan status kesehatan umum penduduknya.

Studi tersebut dilakukan oleh kerja tim peneliti dari Future Cities Lab, sebuah program yang dijalankan di Singapura oleh ETH Zurich dan National University of Singapore (NUS). Mereka tidak hanya memfokuskan perhatian di Swiss, tetapi juga di seluruh Asia.


Photo by Massimo Sartirana on Unsplash

Langkah pertama yang dilakukan para peneliti adalah menganalisis data resolusi tinggi mengenai cakupan kanopi pohon dalam radius 500 meter dari setiap rumah individu.

Selain menghitung total area klaster pohon, mereka menilai seberapa dekat klaster-klaster ini satu sama lain, bagaimana mereka saling terhubung, seberapa kompleks bentuknya, dan seberapa terfragmentasi penampilannya.

Kemudian, mereka menghubungkan detail ini dengan data kelangsungan hidup – khususnya, waktu hingga kematian akibat penyebab alami (karena usia atau penyakit) – untuk lebih dari enam juta orang dewasa.

Catatan-catatan tersebut disediakan oleh Swiss Federal Statistical Office, yang mencakup satu dekade dari 2010 hingga 2019. Untuk menjaga privasi, Federal Statistical Office telah membulatkan koordinat rumah setiap individu ke 50 meter terdekat.

Melalui analisis data yang cermat, para peneliti menemukan bahwa luas dan penataan kanopi pohon di suatu lingkungan terkait dengan tingkat kematian.

Studi ini menunjukkan risiko kematian yang jauh lebih rendah di kalangan penduduk yang tinggal di daerah dengan cakupan pohon yang lebih besar, lebih kohesif, dan lebih terhubung, dibandingkan dengan mereka yang tinggal di tempat dengan cakupan yang lebih terfragmentasi atau menunjukkan bentuk yang kompleks.

Hubungan ini terutama jelas di zona perkotaan yang padat dengan kualitas udara buruk dan suhu tinggi. Di lingkungan seperti itu, ruang hutan yang terstruktur dengan efisien mungkin memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar dibandingkan dengan konteks yang lebih tersebar.


Photo by Daniel Bernard on Unsplash

“Meskipun kami belum bisa mendefinisikan hubungan kausal langsung, ketika kami telah mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan status sosial-ekonomi, data menunjukkan korelasi yang jelas. Hasil kami memberikan indikasi yang masuk akal bahwa kesehatan manusia dipengaruhi tidak hanya oleh jumlah pohon tetapi juga oleh distribusi spasial mereka,” kata Dengkai Chi, peneliti pascadoktoral di ETH Future Cities Lab dan penulis pertama dari studi ini, seperti dilansir earth.com.

Hasil ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan dengan cermat bagaimana pohon ditata. Dengan merencanakan area hijau kota secara lebih matang, pemerintah kota dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar bagi penduduk.

“Untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi pohon dalam mendukung kesehatan manusia, kota harus berusaha tidak hanya untuk meningkatkan jumlah pohon, tetapi juga untuk menghubungkan ruang hijau yang terisolasi – termasuk dengan menciptakan boulevard yang dipenuhi pohon,” kata Chi.

Menariknya, studi ini menunjukkan bahwa patch kanopi pohon yang lebih sederhana dan lebih kompak – misalnya, bentuk lingkaran atau persegi panjang – mungkin memiliki efek kesehatan yang lebih bermanfaat dibandingkan dengan bentuk yang kompleks dan tersebar.

Salah satu alasan yang cukup masuk akal adalah bahwa geometri yang lebih sederhana menghasilkan zona tengah yang lebih besar, mendorong keragaman ekologis, dan mungkin mendorong orang untuk mengunjungi ruang hijau ini lebih sering.

Secara keseluruhan, studi ini memberikan konfirmasi lebih lanjut bahwa infrastruktur hijau tidak hanya mempercantik lingkungan perkotaan, tetapi juga dapat terkait dengan manfaat kesehatan yang nyata.

Seiring dengan perubahan iklim yang mendesak para pemangku kebijakan untuk menanam lebih banyak pohon dan semakin padatnya kota, fokus pada penempatan strategis dan desain kanopi pohon menjadi sama pentingnya dengan menanam pohon itu sendiri.***

No comments:

Post a Comment