![]() |
Photo by Lenka Dzurendova on Unsplash |
Gaya hidup zero waste, atau hidup dengan meminimalisir sampah, seringkali dianggap mahal oleh banyak orang. Pandangan ini muncul karena tren di media sosial yang mengedepankan produk-produk ramah lingkungan dengan banderol harga yang tidak murah.
Bicara tentang harga produk ramah lingkungan memang harus diakui lebih mahal dibandingkan dengan produk konvensional. Tapi kita bahas ini di lain waktu ya.. Yang pasti, pandangan terkait gaya hidup zero waste itu mahal adalah salah kaprah. Karena justru untuk memulainya tidak membutuhkan biaya besar. Bahkan bisa jauh lebih berhemat. Memulai zero waste bukan dari membeli dulu barang-barang baru serba ramah lingkungan.
Yang paling pertama dalam menerapkan gaya hidup zero waste adalah mengubah pola pikir kita dalam prilaku konsumsi sehari-hari menjadi lebih berkesadaran. Berikut beberapa pola pikir sederhana yang selama ini aku terapkan dalam menerapkan gaya hidup minim sampah, dan membantu untuk lebih memahami ternyata gaya hidup zero waste adalah gaya hidup yang murah, mudah, dan sangat sederhana.
![]() |
Photo by Jas Min on Unsplash |
1. Gunakan Barang yang Sudah Ada di Rumah
Bahkan jika produk itu adalah plastik/ terbuat dari plastik! Salah satu hal pertama, termudah dan termurah untuk mengadopsi gaya hidup zero waste adalah dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah kita miliki di rumah.
Memakai kantong kain yang sudah ada untuk belanja, memanfaatkan wadah kaca atau kaleng, memakai tumbler tidak estetik yang didapatkan dari kegiatan seminar, bahkan hingga memakai ulang kantong plastik yang sudah ada untuk berbelanja ke pasar.
Selain itu, bisa juga memanfaatkan kardus atau box bekas seadanya di rumah untuk membuat tempat pilah sampah sederhana di rumah. Tidak perlu membeli box-box cantik estetik, karena poin pentingnya adalah kita bisa memilah sampah sesuai jenisnya.
Semakin kita membuka mata, semakin kita menyadari bahwa barang-barang yang sudah ada di rumah itu sudah cukup untuk menunjang kebutuhan kita untuk meminimalisir sampah setiap hari.
Semua ini tidak memerlukan biaya tambahan, bahkan justru dapat mengurangi pengeluaran kita. Karena barang-barang paling ramah lingkungan, adalah barang yang sudah kita miliki di rumah.
![]() |
Photo by Becca McHaffie on Unsplash |
2. Hindari Membeli Barang/Pakaian Baru
Salah satu tantangan besar dalam gaya hidup modern adalah kecenderungan untuk terus membeli barang baru, termasuk pakaian. Banyak yang mulai beralih untuk menerapkan gaya hidup zero waste tapi justru terjebak dalam konsumerisme baru dengan berlebihan membeli barang mahal dengan dalih untuk menunjang gaya hidup zero waste.
Dalam filosofi zero waste, konsumsi berlebihan justru adalah hal yang harus dihindari. Kita perlu belajar mengendalikan hawa nafsu untuk membeli barang atau pakaian baru yang sebetulnya sudah banyak kita miliki di rumah.
Jauh sebelum memutuskan untuk membeli barang atau pakaian baru, baiknya kita merapikan dulu barang dan pakaian yang ada di rumah. Coba telusuri berapa banyak jumlah barang dan pakaian yang kita miliki, apakah semuanya terpakai dengan maksimal?
Donasikan barang dan pakaian yang tidak digunakan. Pilah secukupnya pakaian dan barang sekaligus memastikannya akan digunakan.
![]() |
Photo by Becca McHaffie on Unsplash |
3. Hindari Barang Gratis yang Tidak Diperlukan
Terkadang, kita tergoda untuk mengambil barang gratis yang ditawarkan di berbagai acara atau promo, seperti tas plastik, katalog, atau sampel produk yang tidak benar-benar kita perlukan. Termasuk, mengambil cinderamata di acara pernikahan.
Meskipun tampak tidak ada biaya yang dikeluarkan, barang-barang gratis ini seringkali hanya menumpuk tidak digunakan di rumah. Ujung-ujungnya hanya berakhir menjadi sampah.
Dengan lebih selektif, kita bisa menghindari barang-barang gratis yang tidak dibutuhkan. Kebiasaan sederhana ini sangat membantu mengurangi timbulan sampah yang ada di rumah.
![]() |
Photo by Jas Min on Unsplash |
4. Memilah Sampah
Praktik lainnya yang perlu diterapkan dalam gaya hidup zero waste adalah kebiasaan memilah sampah. Praktik ini tidak membutuhkan biaya sama sekali, tapi sangat esensial dalam membantu perjalanan kita meminimalisir sampah di rumah.
Sediakan tempat memilah sampah sederhana di rumah. Bisa menggunakan kardus atau karung. Pisahkan berdasarkan jenisnya misalnya plastik, kertas, kaleng, kardus, dll. Lalu cari tahu bank sampah atau drop box terdekat dari rumah. Pelajari daftar sampah terpilah yang mereka terima, dan sesuaikan jenis pilahan sampah di rumahmu sesuai jenis sampah yang diterima.
Juga cari tahu tempat-tempat yang menerima jenis sampah khusus seperti elektronik, plastik multilayer, barang besar (lemari dll). Saat ini sudah terdapat banyak sekali bank sampah dan waste management yang dapat membantu kita untuk menjadi supporting system dalam proses pemilahan sampah yang kita lakukan di rumah.
Sampah yang sudah dipilah, tidak berakhir ke tempat pembuangan akhir. Melainkan disalurkan ke tempat-tempat pengolahan yang lebih bertanggung jawab.
Proses pilah sampah juga akan sangat membantu perubahan pola pikir kita dalam menerapkan gaya hidup yang lebih berkesadaran. Memilah sampah akan membantu kita menyadariberapa banyak sampah yang kita hasilkan setiap bulannya, dan juga menyadari tidak semua jenis sampah dapat diterima di tempat-tempat pengolahan atau daur ulang.
Semua proses yang dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya ini semakin membukakan mata jika gaya hidup zero waste adalah gaya hidup yang murah, mudah dan memudahkan, juga sangat sederhana.***
No comments:
Post a Comment